Revitalisasi Nilai Penting Tanjak sebagai Warisan Budaya Masyarakat Melayu Kabupaten Langkat: Tantangan dan Peluang
Keywords:
Warisan budaya, TanjakAbstract
Tanjak merupakan tradisi ikat ataupun penghias kepala yang telah menjadi warisan budaya masyarakat Melayu, khususnya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Seiring perkembangan zaman, pelestarian dalam mempertahankan tanjak sebagai identitas lokal semakin luntur. Di samping itu, belum adanya pendokumentasian dan penelitian terkait nilai-nilai penting dan makna dari tengkulok yang dapat menjadi referensi bagi masyarakat saat ini dan yang akan datang. Oleh karenanya, tulisan ini akan menjelaskan terkait nilai penting dan ragam bentuk tanjak yang ada di Kabupaten Langkat serta tantangan dan peluang dalam melestarikannya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan tahapan berupa pengumpulan data (studi literatur, observasi langsung, pendokumentasian dan wawancara), pengolahan data, analisis dan interpretasi. Berdasarkan critical process yang dilakukan ditemukan bahwa, tanjak memiliki beberapa nilai penting baik dari segi sejarah, pendidikan, sosial budaya dan ekonomi. Tanjak juga memiliki keragaman bentuk dan makna dari masa ke masa. Hal ini terungkap dari berbagai ragam bentuk tanjak yang dikenakan oleh para sultan berdasarkan tinggalan arsip (foto) yang ditemukan. Di sisi lain, saat ini tanjak telah mengalami pergesaran nilai dan fungsi. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menjaga pengetahuan tradisional mengenai ikat kepala bagi masyarakat Langkat yang merupakan salah satu warisan budayanya. Berbagai usaha seperti pembuatan komunitas penggiat, pelatihan, pagelaran, pameran, ikon kota dan lainnya telah dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan dan pengembangan. Akan tetapi pemahaman masyarakat secara umum masih minim terkait filosofi dan nilai penting dari keberadaan tanjak sebagai warisan leluhur. Sehingga dibutuhkan literasi warisan budaya dalam mendukung dan mengoptimalkan upaya pelestarian tersebut.